Pada suatu hari yang mendung, suasana negeri mahkamah agung terasa begitu berat. Keadilan yang selama ini dijunjung tinggi tampaknya telah berpaling dari tempatnya. Sebuah duka cita mendalam meliputi seluruh penjuru negeri, karena keadilan yang selama ini dianggap sebagai tiang utama keberlanjutan masyarakat, kini telah pergi untuk selamanya. Tak dapat dipungkiri, langkah-langkah kontroversial yang diambil oleh Mahkamah Agung telah membuat banyak orang tercengang. Sudah tidak lagi terasa seperti ruang pengadilan yang adil, tetapi lebih seperti pasar swalayan yang memberikan diskon kepada mereka yang memegang kuasa dan pengaruh. Mahkamah Agung, yang semestinya menjadi pelindung keadilan bagi semua rakyat, tampaknya telah menjadi ajang bagi mereka yang memiliki kekuasaan untuk mengeksploitasi sistem demi kepentingan pribadi. Namun, di balik semua kritik dan kekecewaan, kita masih harus berharap. Semoga di dunia yang lain, di akhirat yang abadi, mereka yang telah mengabaikan keadilan...