Pada suatu hari yang mendung, suasana negeri mahkamah agung terasa begitu berat. Keadilan yang selama ini dijunjung tinggi tampaknya telah berpaling dari tempatnya. Sebuah duka cita mendalam meliputi seluruh penjuru negeri, karena keadilan yang selama ini dianggap sebagai tiang utama keberlanjutan masyarakat, kini telah pergi untuk selamanya.
Tak dapat dipungkiri, langkah-langkah kontroversial yang diambil oleh Mahkamah Agung telah membuat banyak orang tercengang. Sudah tidak lagi terasa seperti ruang pengadilan yang adil, tetapi lebih seperti pasar swalayan yang memberikan diskon kepada mereka yang memegang kuasa dan pengaruh. Mahkamah Agung, yang semestinya menjadi pelindung keadilan bagi semua rakyat, tampaknya telah menjadi ajang bagi mereka yang memiliki kekuasaan untuk mengeksploitasi sistem demi kepentingan pribadi.
Namun, di balik semua kritik dan kekecewaan, kita masih harus berharap. Semoga di dunia yang lain, di akhirat yang abadi, mereka yang telah mengabaikan keadilan akan mendapatkan pertanggungan jawab atas perbuatan mereka. Semoga di hadapan Allah yang maha adil, tindakan mereka yang telah membunuh keadilan akan dipertanyakan dan diukur dengan timbangan yang sesungguhnya.
Dalam kegelapan ini, semangat para pahlawan keadilan tetap menyala. Mereka yang percaya bahwa keadilan bukanlah semata-mata kata-kata kosong akan terus berjuang untuk mengembalikan cahaya keadilan dalam sistem peradilan. Meskipun perjalanan ini mungkin akan sulit, mereka tak akan pernah menyerah dalam menjaga api keadilan tetap menyala.
Semoga suatu hari nanti, negeri ini akan mendapatkan kembali keadilan yang pernah dicintai dan dihormati. Semoga Mahkamah Agung akan bangkit dari keterpurukan dan kembali menjadi tempat di mana kebenaran dan keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu. Dan semoga kita semua, sebagai warga negara yang mencintai keadilan, dapat memberikan kontribusi kita untuk mewujudkan impian ini.
Comments
Post a Comment