. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami.
Siang tadi, suasana di rumah terasa biasa-biasa saja hingga ibu bos keluar dari kamarnya dengan wajah serius. Dengan nada serius pula, beliau memanggilku, "Lidia, tadi guru Titi menelepon saya. Katanya, Titi buang air besar di celana."
Aku terkejut mendengarnya, lalu spontan bertanya, "Kok bisa, bu? Apa dia malu untuk keluar sebentar atau mungkin tidak ada kamar mandi?"
Ibu bos mengangguk tegas, "Tentu ada kamar mandi, Lidia." "Trus, gurunya bilang apa? Kenapa Titi sampai begitu ?"
guru itu suda kasi pake CD perempuan," jawab ibu bos dengan serius, namun senyum kecil mulai terlihat di wajahnya.
Aku pun tidak tahan untuk menahan tawa. "CD perempuan, bu? Hahaha," aku tertawa. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami.
***
Flashback beberapa tahun lalu, aku masih duduk di bangku sekolah SD. Suatu hari, di tengah pelajaran yang begitu serius, tiba-tiba saja ada keinginan yang sulit dikendalikan. Aku buru-buru berdiri dan minta izin ke guru untuk pergi ke kamar mandi. Namun, waktu itu sepertinya sial menghampiri.
Guru dengan serius berkata, "Lidia, pulanglah , jangan mengganggu pelajaran." Wajahku memerah, dan seluruh kelas tertawa. Semua mata tertuju padaku. Sejak saat itu, kenangan itu selalu menghantui setiap kali mendengar berak di celana
aku tersenyum mengingat kisah Titi. Meski memalukan, kejadian itu membuatku lebih memahami betapa lucunya kehidupan. Mungkin, setiap orang punya cerita malu masing-masing.
Comments
Post a Comment