Skip to main content

Kadang-kadang, hidup membawa saya pada situasi yang menekan, dan rasanya ingin tenggelam

 Sebuah perjalanan panjang telah mengajarkan saya betapa besar keberanian yang dibutuhkan untuk tetap berpegang pada cahaya dalam kegelapan kebencian dan kenegatifan. Kadang-kadang, hidup membawa saya pada situasi yang menekan, dan rasanya ingin tenggelam dalam putaran negatif. Namun, saya belajar untuk menjaga diri agar tidak terperangkap di dalamnya.

Memulihkan diri dari situasi yang merusak mental dan emosi memerlukan ketekunan yang luar biasa. Saya belajar untuk mengambil setiap pecahan diri yang hancur dan mempercayai proses penyembuhan yang perlahan tapi pasti akan menyembuhkan luka lama. Terkadang, rasanya lelah, terkuras, dan hancur, namun keyakinan bahwa segalanya akan menjadi lebih baik menjadi pendorong utama untuk tetap bertahan.

Mengakui bahwa kelelahan fisik, mental, dan emosional adalah bagian dari perjalanan ini. Namun, saya juga memahami pentingnya beristirahat untuk mengisi kembali energi dan semangat. Meskipun dalam proses menuju kesembuhan dan perbaikan, saya harus tetap maju, seiring masa depan yang lebih cerah menanti di ujung jalan.

Saya bangga pada diri saya sendiri karena tidak pernah berhenti berusaha menjadi versi terbaik dari diri sendiri, meskipun tantangan dan rintangan terus datang. Semangat itu menunjukkan keberanian dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan dan mengatasi setiap kesulitan.

Dalam perjalanan ini, saya belajar untuk menghargai setiap langkah kecil yang membawa saya lebih dekat pada kedamaian dan kebahagiaan. Saya merangkul ketidaksempurnaan dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang. Setiap hari, saya menegaskan pada diri sendiri bahwa tidak ada kegagalan, hanya pelajaran berharga yang membimbing menuju perubahan yang positif.

Ketika saya merasa lelah, saya akan mengingat janji pada diri sendiri untuk tidak berhenti bergerak maju. Masa depan yang indah sedang menanti, dan saya percaya bahwa dengan keberanian dan ketekunan, saya akan mencapainya. Dan dalam setiap perjuangan ini, saya telah menemukan kekuatan sejati dalam diri saya yang tak ternilai.

Comments

Popular posts from this blog

akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas...

  Pada waktu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannnya pada 17 Agustus 1945, para pendiri negara sudah memutuskan untuk menjadikan negara Indonesia merdeka sebagai negara yang menganut sistem demokrasi. oleh sebab itu, salah satu dasar  yang terdapat di dalam Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia adalah dasar demokrasi yang terdapat di dalam pancasila sila ke empat yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakila". Hal tersebut menunjukan bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi. Namun, akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas... mari kita mulai dengan memahami pentingnya demokrasi dalam konteks Indonesia. Demokrasi adalah prinsip fundamental dalam pembangunan negara Indonesia yang tercermin dalam Pancasila, khususnya dalam Sila keempat yang menyatakan "Kerakya...

jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu

 Walaupun dunia ini terasa kejam, jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu. Fokuslah pada kehidupan masa depan, karena di sana terletak peluang dan kemungkinan yang belum terungkap. Jadikan kekejaman dunia sebagai batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang. Dalam setiap tantangan, ada pelajaran berharga yang membentuk karakter dan ketangguhanmu. Percayalah, setiap usaha dan perjuanganmu hari ini adalah investasi untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Ingatlah, di balik awan kelam, selalu ada sinar matahari yang bersinar terang. Jangan pernah menyerah, karena kehidupan masa depanmu menunggu untuk diukir oleh tekad dan impianmu sendiri.

. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami.

  Siang tadi, suasana di rumah terasa biasa-biasa saja hingga ibu bos keluar dari kamarnya dengan wajah serius. Dengan nada serius pula, beliau memanggilku, "Lidia, tadi guru Titi menelepon saya. Katanya, Titi buang air besar di celana." Aku terkejut mendengarnya, lalu spontan bertanya, "Kok bisa, bu? Apa dia malu untuk keluar sebentar atau mungkin tidak ada kamar mandi?" Ibu bos mengangguk tegas, "Tentu ada kamar mandi, Lidia."  "Trus, gurunya bilang apa? Kenapa Titi sampai begitu ?"  guru itu suda  kasi pake CD perempuan," jawab ibu bos dengan serius, namun senyum kecil mulai terlihat di wajahnya. Aku pun tidak tahan untuk menahan tawa. "CD perempuan, bu? Hahaha," aku tertawa. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami. *** Flashback beberapa tahun lalu, aku masih duduk di bangku sekolah SD. Suatu hari, di tengah pelajaran yang begitu serius, tiba-tiba saja ada keinginan yan...