Skip to main content

keberanian untuk mengubah arah dan menjalani perjalanan yang mungkin tidak sesuai dengan rencana awal.

 Hari ini adalah hari yang begitu istimewa bagi keluarga kami. Setelah perjalanan panjang yang penuh semangat dan tekad, adikku Marten akhirnya dilantik menjadi seorang polisi Bripda. Semangatnya untuk menjadi pahlawan dan berkorban demi kebaikan dan keadilan telah membawanya menggapai cita-cita yang luar biasa.

Semua bermula sejak masa sekolah menengah. Marten bergabung dengan pasukan paskibraka di sekolahnya dan dengan penuh semangat mengikuti latihan dan persiapan upacara peringatan kemerdekaan. Dari situlah semangatnya membara untuk menjadi seorang polisi, karena bagi Marten, menjadi bagian dari pasukan paskibraka adalah sebuah kebanggaan dan bentuk pengabdian yang tinggi kepada negara.

Namun, perjalanan untuk mencapai cita-citanya tidaklah mudah. Marten harus melewati berbagai rintangan dan kegagalan. Setelah gagal dalam tes penerimaan tentara sebanyak 6 (enam) kali, dia tidak putus asa. Alih-alih menyerah, Marten memilih untuk mengubah arah dan mengikuti tes polisi.

Tidak mengherankan, persiapan Marten untuk tes polisi sangatlah intensif. Dia belajar dengan tekun,  dan berlatih tanpa henti. Kegigihan dan semangatnya yang tak tergoyahkan menjadi inspirasi bagi kami sebagai keluarga, dan kami selalu memberikan dukungan sepenuh hati pada setiap langkahnya.

Ketika hari tes tiba, kami berdoa dan memendam harapan yang besar dalam hati. Dan akhirnya, berita yang kami tunggu-tunggu datang. Marten berhasil melewati tes tersebut dengan sukses. Dia melihat kegagalan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan, dan kini dia mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang polisi.

Pesan dari kisah perjalanan Marten sangatlah kuat dan inspiratif. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan batu loncatan untuk menjadi lebih baik. Ketika satu pintu tertutup, ada banyak pintu lain yang bisa kita coba. Yang penting adalah tidak pernah menyerah dan selalu memperjuangkan impian kita.

Kepahlawanan sejati tidak hanya terletak pada kekuatan fisik, tetapi juga pada keberanian untuk mengubah arah dan menjalani perjalanan yang mungkin tidak sesuai dengan rencana awal. Marten telah membuktikan bahwa ketekunan, semangat, dan keberanian bisa menghasilkan kesuksesan yang luar biasa.

Kami berharap kisah perjuangan dan kesuksesan Marten menjadi teladan bagi generasi yang akan datang. Jangan pernah takut untuk mencoba hal baru, mengubah arah, dan mengejar impian kita dengan sepenuh hati. Semua itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang indah.

Selamat atas pelantikanmu, adikku tercinta. Kami sangat bangga padamu dan doa kami selalu menyertaimu dalam setiap langkahmu sebagai seorang polisi Bripda. Semoga Tuhan senantiasa melindungi dan memberkati setiap tindakanmu dalam melayani mengayomi dan melindungi masyarakat dan negeri.

Comments

Popular posts from this blog

akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas...

  Pada waktu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannnya pada 17 Agustus 1945, para pendiri negara sudah memutuskan untuk menjadikan negara Indonesia merdeka sebagai negara yang menganut sistem demokrasi. oleh sebab itu, salah satu dasar  yang terdapat di dalam Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia adalah dasar demokrasi yang terdapat di dalam pancasila sila ke empat yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakila". Hal tersebut menunjukan bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi. Namun, akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas... mari kita mulai dengan memahami pentingnya demokrasi dalam konteks Indonesia. Demokrasi adalah prinsip fundamental dalam pembangunan negara Indonesia yang tercermin dalam Pancasila, khususnya dalam Sila keempat yang menyatakan "Kerakya...

jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu

 Walaupun dunia ini terasa kejam, jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu. Fokuslah pada kehidupan masa depan, karena di sana terletak peluang dan kemungkinan yang belum terungkap. Jadikan kekejaman dunia sebagai batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang. Dalam setiap tantangan, ada pelajaran berharga yang membentuk karakter dan ketangguhanmu. Percayalah, setiap usaha dan perjuanganmu hari ini adalah investasi untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Ingatlah, di balik awan kelam, selalu ada sinar matahari yang bersinar terang. Jangan pernah menyerah, karena kehidupan masa depanmu menunggu untuk diukir oleh tekad dan impianmu sendiri.

. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami.

  Siang tadi, suasana di rumah terasa biasa-biasa saja hingga ibu bos keluar dari kamarnya dengan wajah serius. Dengan nada serius pula, beliau memanggilku, "Lidia, tadi guru Titi menelepon saya. Katanya, Titi buang air besar di celana." Aku terkejut mendengarnya, lalu spontan bertanya, "Kok bisa, bu? Apa dia malu untuk keluar sebentar atau mungkin tidak ada kamar mandi?" Ibu bos mengangguk tegas, "Tentu ada kamar mandi, Lidia."  "Trus, gurunya bilang apa? Kenapa Titi sampai begitu ?"  guru itu suda  kasi pake CD perempuan," jawab ibu bos dengan serius, namun senyum kecil mulai terlihat di wajahnya. Aku pun tidak tahan untuk menahan tawa. "CD perempuan, bu? Hahaha," aku tertawa. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami. *** Flashback beberapa tahun lalu, aku masih duduk di bangku sekolah SD. Suatu hari, di tengah pelajaran yang begitu serius, tiba-tiba saja ada keinginan yan...