ada keindahan terselip di balik kabut kekhawatiran, seakan menenangkan hati dengan pelukan kepastian
Dalam riuhnya kehidupan, terdapat momen-momen yang melingkupi hati dengan kegelisahan yang tak terkira. Begitu pun saat menunggu kedatangan ijazah S1 yang berkepanjangan, hampir satu tahun lamanya. Rasa jengkel memeluk erat di dalam ruang kesabaran yang terus bertumbuh.
Malam-malam terlewati dalam keraguan dan harapan yang berkecamuk. Tidak jarang, pandanganku melayang ke langit yang terjalin oleh bintang-bintang yang bersinar dengan penuh harapan. Namun, kegelapan juga membayangi, mengingatkanku pada kejenuhan menunggu yang tak kunjung berujung.
Dalam setiap gemintang yang bersinar, terukir doa-doa di setiap sudut hati, mengalirkan harapan agar ijazah itu tiba dengan segera. Terkadang, rasa jengkel itu terasa seperti hujan deras yang tak kunjung reda, mengiringi setiap detik yang berlalu dalam tunggu yang tak kunjung usai.
Namun, di antara semua kerisauan dan kekecewaan itu, ada kebijaksanaan yang melingkupi, seolah menenangkan gelombang emosi yang berkecamuk. Ternyata, dalam setiap helaan napas menunggu, ada keindahan terselip di balik kabut kekhawatiran, seakan menenangkan hati dengan pelukan kepastian bahwa setiap penantian akan memiliki jawaban yang indah pada waktunya.
Mungkin, di ujung kisah menunggu yang hampir berakhir, akan terbuka lembaran baru yang memancarkan sinar kebahagiaan. Ijazah S1 yang tiba akhirnya akan menjadi saksi dari perjalanan panjang kesabaran, dan setiap helaan napas yang tertahan akan merubahnya menjadi senyum yang memancar, menandai akhir dari menunggu yang panjang.
Comments
Post a Comment