Skip to main content

Apakah ini yang layak kubanggakan? Apakah ini yang akan menjadikanku terbang tinggi di angkasa mimpi-mimpi?

 Di antara gemerlap bintang-bintang di langit, ada kilauan keinginan yang memantul dari mataku. Sebuah cita-cita yang menjelma menjadi bintang jauh di ufuk yang menanti untuk diraih. Namun, perjalanan menuju sana bukanlah jalanan beralun, melainkan sebuah labirin penuh rintangan yang menantang.

Saat pertama kali kumulai langkah, seperti menaruh kaki pada setiap petak tegel yang terhampar di jalanan kota besar. Harapan yang kumiliki membentang luas, namun langkahku tertahan oleh batu-batu kehidupan yang menumpuk. Kadang, kesulitan menghampiri seperti badai deras yang tak terduga, merobek kepastian dan menimbulkan keraguan.

Di tengah hiruk-pikuk hambatan, ragu mulai menjalar menggoda. Tiba-tiba, suara dalam diri mempertanyakan, "Apakah ini yang layak kubanggakan? Apakah ini yang akan menjadikanku terbang tinggi di angkasa mimpi-mimpi?"

Ketika rintangan seolah menjulurkan tangan untuk menarikku mundur, aku menengadahkan kepala melihat sekeliling. Ada suara halus yang berbisik dalam benak, "lanjutkan atau menyisihkan mimpi ini?"

Namun, di tengah perdebatan dalam hati, ada cahaya kecil yang masih berpendar. Sekecil titik cahaya di ujung terowongan gelap. Dalam cermatku, kurasakan panggilan mimpi itu tidak pernah reda. Seperti guliran gelombang yang tak henti menerjang pantai, cita-cita itu masih bersuara, merayu, memanggil untuk tetap berjalan.

Percikan semangat pun melecut. Mencoba kuatkan hati, mengubah keraguan menjadi bahan bakar. Aku sadar, mewujudkan cita-cita bukanlah perjalanan yang mulus, tetapi upaya memeluk kesulitan sebagai bagian dari pertarungan akan mimpi.

Karena di balik ragu, terkadang terselip kekuatan yang baru terbentuk. Jadi, kubiarkan kaki ini menapaki jalan setapak yang berliku, sambil mencatat setiap pelajaran di setiap hambatan. Mungkin, di balik kemungkinan mengubur mimpi itu, ada ruang untuk menemukan cara baru, pemahaman yang lebih dalam, dan kekuatan yang tak terduga.

Hambatan yang hadir tak pernah sekadar untuk menghentikan langkah, melainkan untuk menguji kegigihan, keberanian, dan tekad. Maka, meski keraguan itu menjalar, kuambil napas dalam-dalam dan tetap melangkah. Karena mewujudkan cita-cita bukanlah sekadar menyingkirkan keraguan, melainkan mengubahnya menjadi alas kaki yang kokoh untuk melangkah lebih jauh menuju bintang-bintang yang masih bersinar.

Comments

Popular posts from this blog

akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas...

  Pada waktu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannnya pada 17 Agustus 1945, para pendiri negara sudah memutuskan untuk menjadikan negara Indonesia merdeka sebagai negara yang menganut sistem demokrasi. oleh sebab itu, salah satu dasar  yang terdapat di dalam Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia adalah dasar demokrasi yang terdapat di dalam pancasila sila ke empat yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakila". Hal tersebut menunjukan bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi. Namun, akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas... mari kita mulai dengan memahami pentingnya demokrasi dalam konteks Indonesia. Demokrasi adalah prinsip fundamental dalam pembangunan negara Indonesia yang tercermin dalam Pancasila, khususnya dalam Sila keempat yang menyatakan "Kerakya...

jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu

 Walaupun dunia ini terasa kejam, jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu. Fokuslah pada kehidupan masa depan, karena di sana terletak peluang dan kemungkinan yang belum terungkap. Jadikan kekejaman dunia sebagai batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang. Dalam setiap tantangan, ada pelajaran berharga yang membentuk karakter dan ketangguhanmu. Percayalah, setiap usaha dan perjuanganmu hari ini adalah investasi untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Ingatlah, di balik awan kelam, selalu ada sinar matahari yang bersinar terang. Jangan pernah menyerah, karena kehidupan masa depanmu menunggu untuk diukir oleh tekad dan impianmu sendiri.

. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami.

  Siang tadi, suasana di rumah terasa biasa-biasa saja hingga ibu bos keluar dari kamarnya dengan wajah serius. Dengan nada serius pula, beliau memanggilku, "Lidia, tadi guru Titi menelepon saya. Katanya, Titi buang air besar di celana." Aku terkejut mendengarnya, lalu spontan bertanya, "Kok bisa, bu? Apa dia malu untuk keluar sebentar atau mungkin tidak ada kamar mandi?" Ibu bos mengangguk tegas, "Tentu ada kamar mandi, Lidia."  "Trus, gurunya bilang apa? Kenapa Titi sampai begitu ?"  guru itu suda  kasi pake CD perempuan," jawab ibu bos dengan serius, namun senyum kecil mulai terlihat di wajahnya. Aku pun tidak tahan untuk menahan tawa. "CD perempuan, bu? Hahaha," aku tertawa. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami. *** Flashback beberapa tahun lalu, aku masih duduk di bangku sekolah SD. Suatu hari, di tengah pelajaran yang begitu serius, tiba-tiba saja ada keinginan yan...