Di dalam perjalanan mencari cita-cita, tak jarang langkahku terhenti oleh hambatan-hambatan yang datang tak terduga. Saat kusaksikan jalan yang kuharapkan terhampar luas di hadapanku, rintangan-rintangan seperti batu-batu besar menghalangiku. Dalam detik-detik itu, ada keraguan yang menyelinap perlahan, mempertanyakan apakah langkahku masih sepadan dengan impian yang kuharapkan.
Ada kalanya hambatan itu seperti angin kencang yang meniup keras, membuatku meragukan kekuatan sayapku untuk terbang lebih tinggi. Bila cobaan itu datang, dalam dadaku terbit pertanyaan besar: apakah patutku mempertahankan hasrat yang kuharapkan ataukah kubur dalam-dalam mimpi yang sudah terlalu jauh di depan?
Namun, kemudian aku menyadari, sebenarnya hambatan-hambatan itu adalah bagian dari perjalanan. teman setia dalam upaya mencapai impian. Di balik tiap rintangan, terselip pelajaran berharga yang tak bisa kudapatkan tanpa menghadapinya.adalah penguat karakter, mengasah ketabahan, dan membuatku semakin dekat dengan impianku.
Ketika aku terdiam dalam kesulitan, ada suara di dalam hatiku yang berkata, "Kubur mimpi itu? Tidak. Impian tak mati jika kita tetap menjaganya di dalam sanubari kita." Terbayanglah wajah-wajah orang-orang yang pernah berhasil melintasi rintangan yang sama. Mereka bukan menyerah pada hambatan, melainkan memilih bangkit dan terus berjalan.
Sungguh, mewujudkan cita-cita tak pernahlah mudah. Namun, kesulitan yang hadir membangun ketabahan, dan ketabahan yang mengantarkanku melewati batas-batas yang tak terbayangkan sebelumnya. Maka, dalam setiap hentakan kakiku di atas tanah, aku memilih untuk terus maju, menapaki setiap rintangan, karena hanya dengan itu aku bisa menggapai mimpi yang kukagumi dari kejauhan.
Comments
Post a Comment