saya pernah tenggelam dalam kenangan masa lalu, sering kali terlarut dalam nostalgia yang menghentikan langkahku.
Ketika matahari perlahan terbenam di ufuk barat, saya duduk sendirian di teras belakang, menatap jauh ke cakrawala yang penuh warna. Udara sejuk membelai pipi, memberi kenyamanan sejenak di tengah keheningan senja. Saya membiarkan pikiran melayang ke belakang, tetapi cepat menyadari bahwa terlalu lama terjebak dalam kenangan masa lalu hanya akan memenuhi hati dengan kekosongan dan kehilangan.
St Menggelengkan kepala, saya mengalihkan pandangan ke depan, mencoba membayangkan apa yang mungkin menanti di balik bukit-bukit yang menghampar di kejauhan. Tantangan-tantangan yang mungkin menanti di ujung jalan. Tapi saya tahu, dengan tekad yang kuat dan kerja keras, setiap tantangan bisa diatasi.
Prestasi yang pernah diraih, meski berharga, tidak boleh membuat saya terlalu terperangkap dalam kesombongan. Sebaliknya, itu harus menjadi pendorong untuk terus melangkah maju, memperbaiki diri, dan membawa dampak positif bagi orang-orang di sekitar.
Saya meyakinkan diri sendiri bahwa fokus saya sekarang adalah melihat ke depan, bekerja keras, dan belajar dari masa lalu tanpa terjebak di dalamnya.
Dulu, saya pernah tenggelam dalam kenangan masa lalu, sering kali terlarut dalam nostalgia yang menghentikan langkahku. Merenung tentang prestasi pribadi terkadang membuat saya merasa terlalu bangga dan terlalu puas dengan diri sendiri. Namun, suatu hari, saya sadar bahwa hidupku seharusnya lebih dari sekadar memori dan pujian diri.
Saya memutuskan untuk mengubah sudut pandangku. Saya mulai melihat ke depan, mencoba untuk memahami bahwa tantangan yang akan datang adalah bagian alami dari perjalanan hidup.
Comments
Post a Comment