Di tengah hiruk-pikuk dunia yang tak pernah berhenti berputar, terdapat kebijaksanaan yang tak terbantahkan: dendam adalah jeruji besi yang merantai ruang jiwa manusia. Ia adalah senjata tajam yang terus mengiris kedamaian batin, menguras vitalitas yang semestinya dipakai untuk membina impian masa depan.
Kadang-kadang, di balik rasa sakit dan kekecewaan, kita terperangkap dalam labirin kenangan yang berliku. Saat langkah ingin melangkah ke depan, luka hati yang ditenun oleh dendam terus menghantui, memaksa kita kembali pada kenangan yang pahit dan hanya menjadi penghambat dalam perjalanan kehidupan. Cinta adalah eliksir penyembuh yang menenteramkan, menemukan jalan bagi jiwa-jiwa yang terluka, dan menyembuhkan luka yang terpendam. Ia adalah kelembutan yang mengusir dendam, menghapus jejaknya dengan lembut.
Biarkanlah cinta menjalin benang harapan di antara retakan-retakan hati yang dahulu hancur. Ia adalah kekuatan yang membawa kedamaian, membantu kita melepaskan diri dari belenggu masa lalu. Dendam, sebagaimana matahari yang meredup, akan perlahan tenggelam dalam keheningan, memberi ruang bagi cinta untuk tumbuh subur.
Comments
Post a Comment