Skip to main content

Terkadang, keharusan untuk mencari uang dapat menjadi derita yang melelahkan. Ketika kebutuhan hidup mulai bertumpuk, tekanan finansial itu pun meningkat, seolah menjadi bayang-bayang yang tak terhindarkan. Kesulitan mencari uang ini mampu menyelimuti perasaan, menyisakan sedikit ruang bagi cinta atau hal-hal lain yang sebelumnya terasa sangat penting.

 Seiring langkahku meniti jalan menuju kedewasaan, terbitlah suatu kebijaksanaan yang tak terduga. Dahulu, cinta tampak menjadi landasan utama yang memenuhi layar kehidupanku. Namun, semakin matang aku, semakin jelas terlihat bahwa tantangan terbesar bukanlah soal cinta, melainkan kesulitan dalam mencari uang.

Dalam belantara kesadaran ini, uang memperoleh peran yang semakin besar. Ia bukan sekadar kertas bernilai, melainkan pondasi dari berbagai aspek kehidupan. Uang bukan lagi hanya alat untuk memenuhi keinginan semata, namun menjadi esensi yang memastikan kebutuhan primer terpenuhi, dari yang sederhana hingga yang esensial.

Terkadang, keharusan untuk mencari uang dapat menjadi derita yang melelahkan. Ketika kebutuhan hidup mulai bertumpuk, tekanan finansial itu pun meningkat, seolah menjadi bayang-bayang yang tak terhindarkan. Kesulitan mencari uang ini mampu menyelimuti perasaan, menyisakan sedikit ruang bagi cinta atau hal-hal lain yang sebelumnya terasa sangat penting.

Tapi dalam renungan lebih dalam, aku menemukan bahwa hidup bukan hanya seputar pencarian materi. Uang memang penting, tapi kehadirannya tidak sepenuhnya mendefinisikan makna kebahagiaan. Dalam sederhana, di sana tersembunyi kebahagiaan yang tak ternilai. Kebersamaan, momen kecil, dan cinta yang diberikan oleh orang-orang terkasih, itulah yang benar-benar memelihara hati.

Maka, walaupun kesadaran tentang kesulitan mencari uang semakin menghiasi perjalanan dewasa ini, aku mulai belajar untuk menciptakan keseimbangan. Menemukan cara bagaimana uang tidak menjadi dominasi, namun tetap dikelola dengan cerdas untuk memastikan hidup terpenuhi dengan kebutuhan yang layak. Karena pada akhirnya, kehidupan bukanlah soal seberapa banyak uang yang kita miliki, tetapi bagaimana kita menjalani hidup ini dengan penuh arti, tetap menyayangi, dan tetap menghargai setiap momen yang diberikan.

Comments

Popular posts from this blog

akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas...

  Pada waktu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannnya pada 17 Agustus 1945, para pendiri negara sudah memutuskan untuk menjadikan negara Indonesia merdeka sebagai negara yang menganut sistem demokrasi. oleh sebab itu, salah satu dasar  yang terdapat di dalam Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia adalah dasar demokrasi yang terdapat di dalam pancasila sila ke empat yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakila". Hal tersebut menunjukan bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi. Namun, akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas... mari kita mulai dengan memahami pentingnya demokrasi dalam konteks Indonesia. Demokrasi adalah prinsip fundamental dalam pembangunan negara Indonesia yang tercermin dalam Pancasila, khususnya dalam Sila keempat yang menyatakan "Kerakya...

jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu

 Walaupun dunia ini terasa kejam, jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu. Fokuslah pada kehidupan masa depan, karena di sana terletak peluang dan kemungkinan yang belum terungkap. Jadikan kekejaman dunia sebagai batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang. Dalam setiap tantangan, ada pelajaran berharga yang membentuk karakter dan ketangguhanmu. Percayalah, setiap usaha dan perjuanganmu hari ini adalah investasi untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Ingatlah, di balik awan kelam, selalu ada sinar matahari yang bersinar terang. Jangan pernah menyerah, karena kehidupan masa depanmu menunggu untuk diukir oleh tekad dan impianmu sendiri.

. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami.

  Siang tadi, suasana di rumah terasa biasa-biasa saja hingga ibu bos keluar dari kamarnya dengan wajah serius. Dengan nada serius pula, beliau memanggilku, "Lidia, tadi guru Titi menelepon saya. Katanya, Titi buang air besar di celana." Aku terkejut mendengarnya, lalu spontan bertanya, "Kok bisa, bu? Apa dia malu untuk keluar sebentar atau mungkin tidak ada kamar mandi?" Ibu bos mengangguk tegas, "Tentu ada kamar mandi, Lidia."  "Trus, gurunya bilang apa? Kenapa Titi sampai begitu ?"  guru itu suda  kasi pake CD perempuan," jawab ibu bos dengan serius, namun senyum kecil mulai terlihat di wajahnya. Aku pun tidak tahan untuk menahan tawa. "CD perempuan, bu? Hahaha," aku tertawa. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami. *** Flashback beberapa tahun lalu, aku masih duduk di bangku sekolah SD. Suatu hari, di tengah pelajaran yang begitu serius, tiba-tiba saja ada keinginan yan...