di antara jarak dan rindu.
Air mataku hampir jatuh ketika aku melihat wajahnya yang semakin kurus, tapi aku menahannya. Aku tak ingin air mata ini jatuh, karena mama selalu mengajarkan aku untuk kuat .Mama, betapa aku merindukanmu. Rindu akan senyum hangatmu, dan nasihat-nasihat bijak mengalun di benakku setiap kali aku menghadapi kesulitan. Aku ingin sekali untuk kembali, untuk bisa berada di sisimu menghilangkan semua penat yang mama rasakan.
Namun, kenyataan tak selalu sesuai dengan harapan. Keterbatasan ekonomi memaksa aku harus pergi jauh meninggalkanmu, mencari nafkah di negeri orang. Ini adalah perjuangan berat yang harus aku jalani, meninggalkan kampung halamanku, meninggalkanmu, mama.
Setiap hari, dalam senyum manismu yang terpatri dalam ingatanku, aku menemukan kekuatan untuk terus berjuang. dari raut wajahmu semakin kurus, aku bisa merasakan betapa besar perjuanganmu dalam menghadapi keterbatasan hidup ini.
Aku tahu, setiap garis halus di wajahmu adalah cerita hidup yang telah mama lalui.
Terkadang, di tengah kesibukan mencari nafkah di negeri orang ini, aku merasa sedih karena tak bisa berada di sampingmu. Tapi aku memahami bahwa tanggung jawabku untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarga adalah sesuatu yang tak bisa kulupakan.
Aku percaya, suatu hari nanti, ketika keadaan mengizinkan, aku akan kembali.Hingga saat itu tiba, biarkan doa ini mengiringi setiap langkah perjuanganku di negeri orang ini, dengan harapan kita akan bersatu kembali di antara jarak dan rindu.
Bili Ten Timo Halee M Melki Gepa Rial
Comments
Post a Comment