Skip to main content

Kecoak di Gigi

Kecoak di Gigi

Tadi pagi, aku terbangun dari mimpi indah dengan rasa aneh di mulutku. Rasanya seperti ada sesuatu yang tidak biasa. "Mungkin aku lupa menyikat gigi semalam," gumamku dalam hati. Aku segera melangkahkan kaki menuju kamar mandi dengan perasaan was-was.

Ketika aku menatap cermin, keheranan memenuhi wajahku. Mataku terbelalak saat aku melihat sesuatu yang tidak pernah kuduga  kecoak kecil terjebak di antara gigiku! Entah bagaimana bisa hal itu terjadi, tapi di situlah kecoak itu berada, seakan-akan menikmati tempatnya yang baru.

Aku terperanjat, tercengang, dan seketika tertawa terbahak-bahak. Betapa bodohnya aku tidak menyadari keberadaan tamu tak diundang itu di dalam mulutku. Bayangkan, sebesar apa mulutku semalam sehingga mampu menjadi tempat persembunyian bagi kecoak?

"Benar-benar lucu!" gumamku pada diriku sendiri, sambil berusaha menahan tawa yang hampir pecah. Setelah sedikit berkumur-kumur, aku membiarkan tawa itu meledak.

Aku mencoba memutar otak, mencari jawaban atas misteri ini. Mungkin semalam, ketika aku tertidur pulas, tanpa sadar aku membuka mulut lebar-lebar sehingga kecoak kecil itu melihat celah yang sempurna untuk berpetualang di dalam mulutku yang terbuka lebar.

Sesudah menemukan penjelasan yang masuk akal, aku segera menyikat gigiku dengan teliti.  Aku bersyukur kecoak itu tidak menimbulkan masalah kesehatan apa pun, tapi pengalaman aneh itu pasti akan terus menggelitik pikiranku.

Setelah insiden ini, aku memutuskan untuk menutup mulut dengan lebih rapat saat tidur. Tidak ingin ada tamu-tamu tak diundang yang memutuskan untuk berkunjung lagi, terutama kecoak kecil yang senang berpetualang di tempat yang tidak seharusnya.

 Satu hal yang pasti, aku tidak akan melupakan momen ketika aku bangun dengan kecoak di gigiku. Semoga kecoak kecil itu menemukan tempat yang lebih cocok untuk berpetualang selanjutnya, bukan di mulutku lagi

Comments

Popular posts from this blog

akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas...

  Pada waktu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannnya pada 17 Agustus 1945, para pendiri negara sudah memutuskan untuk menjadikan negara Indonesia merdeka sebagai negara yang menganut sistem demokrasi. oleh sebab itu, salah satu dasar  yang terdapat di dalam Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia adalah dasar demokrasi yang terdapat di dalam pancasila sila ke empat yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakila". Hal tersebut menunjukan bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi. Namun, akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas... mari kita mulai dengan memahami pentingnya demokrasi dalam konteks Indonesia. Demokrasi adalah prinsip fundamental dalam pembangunan negara Indonesia yang tercermin dalam Pancasila, khususnya dalam Sila keempat yang menyatakan "Kerakya...

jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu

 Walaupun dunia ini terasa kejam, jangan biarkan kekejaman itu meredam semangatmu. Fokuslah pada kehidupan masa depan, karena di sana terletak peluang dan kemungkinan yang belum terungkap. Jadikan kekejaman dunia sebagai batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang. Dalam setiap tantangan, ada pelajaran berharga yang membentuk karakter dan ketangguhanmu. Percayalah, setiap usaha dan perjuanganmu hari ini adalah investasi untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Ingatlah, di balik awan kelam, selalu ada sinar matahari yang bersinar terang. Jangan pernah menyerah, karena kehidupan masa depanmu menunggu untuk diukir oleh tekad dan impianmu sendiri.

. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami.

  Siang tadi, suasana di rumah terasa biasa-biasa saja hingga ibu bos keluar dari kamarnya dengan wajah serius. Dengan nada serius pula, beliau memanggilku, "Lidia, tadi guru Titi menelepon saya. Katanya, Titi buang air besar di celana." Aku terkejut mendengarnya, lalu spontan bertanya, "Kok bisa, bu? Apa dia malu untuk keluar sebentar atau mungkin tidak ada kamar mandi?" Ibu bos mengangguk tegas, "Tentu ada kamar mandi, Lidia."  "Trus, gurunya bilang apa? Kenapa Titi sampai begitu ?"  guru itu suda  kasi pake CD perempuan," jawab ibu bos dengan serius, namun senyum kecil mulai terlihat di wajahnya. Aku pun tidak tahan untuk menahan tawa. "CD perempuan, bu? Hahaha," aku tertawa. Imajinasiku yang liar mulai melayang ke masa lalu, mengingat pengalaman serupa yang pernah kualami. *** Flashback beberapa tahun lalu, aku masih duduk di bangku sekolah SD. Suatu hari, di tengah pelajaran yang begitu serius, tiba-tiba saja ada keinginan yan...