Skip to main content

Posts

jarak dan rindu

di antara jarak dan rindu. Air mataku hampir jatuh ketika aku melihat wajahnya yang semakin kurus, tapi aku menahannya. Aku tak ingin air mata ini jatuh, karena mama selalu mengajarkan aku untuk kuat .Mama, betapa aku merindukanmu. Rindu akan senyum hangatmu, dan nasihat-nasihat bijak mengalun di benakku setiap kali aku menghadapi kesulitan. Aku ingin sekali untuk kembali, untuk bisa berada di sisimu menghilangkan semua penat yang mama  rasakan. Namun, kenyataan tak selalu sesuai dengan harapan. Keterbatasan ekonomi memaksa aku harus pergi jauh meninggalkanmu, mencari nafkah di negeri orang. Ini adalah perjuangan berat yang harus aku jalani, meninggalkan kampung halamanku, meninggalkanmu, mama. Setiap hari, dalam senyum manismu yang terpatri dalam ingatanku, aku menemukan kekuatan untuk terus berjuang. dari raut wajahmu semakin kurus,  aku bisa merasakan betapa besar perjuanganmu dalam menghadapi keterbatasan hidup ini. Aku tahu, setiap garis halus di wajahmu adalah cerita hid...

mengubur hewan di sembarangan tempat itu melanggar hukum di Singapura. Sontak, hal ini membuatku teringat pada desaku di Indonesia.

       Aku merasakan kepedihan yang amat dalam saat melihat hamster kesayanganku terjepit di pintu, akibat dari usahaku untuk mencegahnya keluar dari kamar. Hati ini hancur melihatnya terkapar tak bernyawa. Setelah memberitahukan keadaan hamster yang suda tak bernyawa  kepada majikanku, dia dengan prihatin berusaha mencari tempat layak untuk menguburkannya di sekitar taman rumah. majikanku duduk sejenak, tampak dia menggenggam ponselnya, mungkin untuk mengirim pesan kepada seseorang atau mempertimbangkan sesuatu. Tidak butuh waktu lama, sekitar lima menit kemudian, majikan memanggilku dan memberitahukan bahwa mengubur hewan di  sembarangan tempat itu melanggar hukum di Singapura.      Sontak, hal ini membuatku teringat pada desaku di Indonesia. Di sana, ketika hewan mati, entah itu babi, anjing, atau hewan lainnya, orang seringkali menggantungnya di tempat terbuka seperti diatas pohon shngga orang yang lewat  mencium bau busuk dari ...

Kami yang merantau jauh demi menyambung hidup, bukan karena kaya tapi karena kekurangan. Namun, seakan dilewatkan begitu saja.

ketika kepemimpinan Presiden SBY, kami membangun Rumah dengan bantuan sosial berupa seng dan semen. Bantuan itu bukan hanya selembar seng atau semen, tapi pula sejumput harapan yang meringankan beban finansial keluarga kami. Ketika itu, untuk membeli paku-paku kecil yang vital dalam pembangunan rumah, kami masih bergantung pada bantuan uang yang membantu melunakkan beban biaya.          Ada saat ketika perwakilan dari pihak desa datang berkunjung ke rumah kami. Mereka melihat betapa kami membutuhkan bantuan, dan rumah kami waktu itu memang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Bantuan sosial pun datang untuk membantu kami membangun rumah.          Selama ini,Mama mengatakan bahwa nama kami tidak ada dalam daftar penerima bantuan sosial .Rasanya menyakitkan, bagaimana kami yang telah merantau sangat lama untuk mencari nafkah tidak lagi menjadi prioritas atau bahkan mendapat perhatian yang seharusnya.       Terpikir di b...

terkadang hatiku terasa remuk karena kerinduan akan keluarga.

 Hari ini, ketika aku menelpon Mama, setitik rasa haru menyelusup di hatiku. Aku hanya ingin memastikan bahwa kondisi Mama telah sembuh sepenuhnya. Rindu pada keluargabegitu menggebu di hatiku. Namun, aku tak bisa mengubah situasi. Ada beban besar yang membuatku terus harus mencari nafkah di negeri orang, bahkan hingga waktu yang tidak terhingga. Setiap detik, keinginan untuk kembali bersama keluarga semakin tumbuh. Namun, realitas yang menghimpit begitu kuat. Pulang ke tanah air berartihanya akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji kecil, meski telah berjuang keras untuk meraih gelar sarjana. Beban hidup yang harus kubawa di negeri orang ini begitu berat. Meskipun terkadang ingin menyerah dan pulang, namun kenyataannya akan lebih sulit jika aku kembali tanpa adanya jaminan yang pasti. Rasanya seperti terjebak dalam lingkaran sulit ini, di mana harapan untuk kembali bersama keluarga bertabrakan dengan kenyataan kehidupan yang menuntutku untuk terus berjuang mencari nafkah. Pilihan ya...

Kerinduan ini,seperti suara hati yang tak bisa terabaikan. , kerinduan yang kurasakan menjadi semacam panggilan untuk kembali bersua, bercerita seperti dulu kala, mengenang masa-masa yang telah di lewati.

Setelah sekian lama terpisah, perjalanan hidupku masih terikat oleh kenangan masa lalu bersama sahabat karibku, Rut. Kami telah bersahabat sejak masa SMP dan SMA, mengikuti jejak yang sama dalam bidang agribisnis. Namun, setelah menamatkan pendidikan, jalan hidup membawaku merantau ke Malaysia, mencari nafkah untuk membangun masa depan. Beruntung, nasib mempertemukan kami lagi di Singapura, kota yang sama-sama kami pilih untuk  bekerja.  Ketika kami brlibur bersama suatu hari, aku mengetahui keberadaan rumah majikan Rut. Sangat dekat, hanya sekitar 5 menit perjalanan kaki dari tempat tinggalku. Masa lalu yang indah dan ikatan yang erat membuat Rut lebih dari sekadar sahabat bagiku. Dia seperti saudara kandung yang selalu ada dalam setiap langkah hidupku. Ketika aku melewati gedung rumah majikan Rut, kerinduanku padanya begitu kuat. Rasanya seakan ada suatu panggilan yang mengajak untuk kembali bertemu, menghabiskan waktu bersama, mengenang kembali masa-masa yang telah kita lal...

Aku benar-benar terkesan dengan sosok calon presiden ini, Ma," ucapku, penuh semangat. "

               ******** Suara terang dari layar ponselku memenuhi ruangan ketika aku terhubung dengan Mama melalui panggilan video. Kami bercerita tentang hal-hal ringan, hingga akhirnya topik tentang calon presiden yang kusukai muncul di antara obrolan kami. "Aku benar-benar terkesan dengan sosok calon presiden ini, Ma," ucapku, penuh semangat. "Aku telah menyaksikan setiap kampanyenya di YouTube, terutama saat beliau  berbicara di universitas-universitas. Setiap kali  dihadapkan pada pertanyaan oleh mahasiswa, saya kagum dengan cara beliau menjawab. Jawabannya tidak hanya kata-kata, tapi selalu didukung dengan bukti-bukti konkret atas kinerja dan prestasinya selama menjabat. Seakan beliau membawa selembar kertas besar yang diisi dengan bukti nyata atas setiap janji dan tindakannya. Begitu menarik melihatnya! Saya membagikan momen-momen menarik ini pada Mama, berharap bahwa melalui cara ini, Mama bisa memilih kandidat capres yang m...

Kecoak di Gigi

Kecoak di Gigi Tadi pagi, aku terbangun dari mimpi indah dengan rasa aneh di mulutku. Rasanya seperti ada sesuatu yang tidak biasa. "Mungkin aku lupa menyikat gigi semalam," gumamku dalam hati. Aku segera melangkahkan kaki menuju kamar mandi dengan perasaan was-was. Ketika aku menatap cermin, keheranan memenuhi wajahku. Mataku terbelalak saat aku melihat sesuatu yang tidak pernah kuduga  kecoak kecil terjebak di antara gigiku! Entah bagaimana bisa hal itu terjadi, tapi di situlah kecoak itu berada, seakan-akan menikmati tempatnya yang baru. Aku terperanjat, tercengang, dan seketika tertawa terbahak-bahak. Betapa bodohnya aku tidak menyadari keberadaan tamu tak diundang itu di dalam mulutku. Bayangkan, sebesar apa mulutku semalam sehingga mampu menjadi tempat persembunyian bagi kecoak? "Benar-benar lucu!" gumamku pada diriku sendiri, sambil berusaha menahan tawa yang hampir pecah. Setelah sedikit berkumur-kumur, aku membiarkan tawa itu meledak. Aku mencoba memutar ot...